Minggu, 18 Oktober 2020

LISTRIK STATIS

KOMPETENSI DASAR :

3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan gejalanya  dalam  kehidupan  sehari - hari 

4.4 Menyajikan hasil pengamatan tentang gejala listrik statis dalam kehidupan sehari - hari 

INDIKATOR :

1.    Menganalisis benda bermuatan dan tidak bermuatan
2.    Menentukan jenis-jenis muatan listrik.
3.    Menyimpulkan interaksi dua muatan listrik
4.    Menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi besar gaya Coulomb dua muatan listrik
5.    Menghitung gaya Coulomb.

MATERI :

Pernahkah kalian mencoba menggosok-gosokkan penggaris plastik ke rambut, kemudian didekatkan pada sobekan kertas? Apa yang terjadi pada sobekan kertas tersebut? Mengapa demikian?


Pernahkah kalian melihat ada petir yang menyambar bangunan seperti pada gambar di bawah ini? Mengapa hal ini dapat terjadi? 


Apakah kalian mengetahui penyebab terjadinya petir?

Dua peristiwa diatas merupakan fenomena listrik statis. Lalu, Apakah yang dimaksud dengan listrik statis? Bagimanakah bisa terjadi listrik statis?

Listrik statis merupakan suatu fenomena kelistrikan yang sering terjadi di mana partikel bermuatan ditransfer atau berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.

Listrik statis adalah suatu kumpulan muatan listrik dalam jumlah tertentu yang tidak mengalir atau tetap (statis). Listrik statis timbul karena benda-benda yang beraliran listrik saling berpautan / berinteraksi tanpa adanya sumber daya listrik. Dengan kata lain, benda tersebut dapat menghasilkan proton dan elektron tanpa menggunakan pembangkit listrik. 

Tahukah kalian apa itu proton dan elektron itu?

Untuk mengetahuinya, mari kita menyelidikinya.

Salah satu metode untuk mengetahui fenomena listrik statis dapat dilihat pada link berikut : https://id.wikihow.com/Membuat-Listrik-Statis

Minggu, 11 Oktober 2020

Pewarisan sifat pada manusia dan Pemuliaan Makhluk hidup

 

PEWARISAN SIFAT PADA MANUSIA

1. Penentuan Jenis 

Kelamin Manusia memiliki 46 kromosom atau 23 pasang kromosom. Baik laki-laki maupun perempuan memiliki 22 pasang kromosom yang bentuk dan ukurannya sama. Akan tetapi, pasangan kromosom ke-23 pada laki-laki berbeda dengan pasangan kromosom ke-23 pada perempuan. Pasangan kromosom yang berbeda inilah yang disebut kromosom seks (kromosom kelamin). Kromosom yang lebih besar disebut kromosom X, sedangkan kromosom yang lebih kecil disebut kromosom Y.

Gambar 1. Susunan Kromosom

Setiap sel tubuh perempuan membawa dua kromosom X. Oleh karena itu, pada saat oogenesis hanya menghasilkan ovum yang mengandung satu kromosom X. sedangkan setiap sel tubuh laki-laki membawa kromosom X dan kromosom Y. oleh karena itu, pada saat spermatogenesis menghasilkan dua tipe sperma, yaitu 50% mengandung sebuah kromosom X dan 50% mengandung sebuah kromosom Y. Jenis kelamin seorang bayi tergantung tipe sperma yang membuahi ovum. Jika sperma yang mengandung kromosom X membuahi ovum maka bayi yang tumbuh berkelamin perempuan. Jika sperma yang mengandung kromosom Y membuahi ovum maka bayi yang tumbuh berkelamin laki-laki.

Gambar 2. Pewarisan jenis kelamin pada manusia

2. Penentu Golongan Darah

Hubungan antara fenotipe dan genotipe golongan darah dapat digambarkan pada berikut :

Tabel 1. Fenotip dan genotip golongan darah 

Berdasarkan uraian tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa keberadaan antigen A dikendalikan oleh gen IA, antigen B dikendalikan gen IB. Gen Ibersifat resesif terhadap gen IA maupun gen IB.

Jika Ayah yang memiliki golongan darah A menikah dengan ibu yang bergolongan darah B. Maka keturunannya adalah :

Gambar 3. Pewarisan sifat golongan darah 

Hasilnya adalah I
IA yaitu 50 % keturunannya bergolongan darah A dan IIB  yaitu 50 % keturunannya bergolongan darah A

3. Pewarisan Cacat dan Penyakit Menurun 

Ada beberapa cacat tubuh atau penyakit pada manusia yang diturunkan oleh orang tua kepada anak dan cucunya. Penyakit atau cacat tubuh sifatnya menurun umumnya tidak dapat disembuhkan secara menyeluruh. Namun, sebenarnya cacat dan penyakit menurun ini dapat dicegah antara lain dengan cara menghindari perkawinan antara keluarga dekat (hubungan darahnya dekat). Cacat atau penyakit menurun pada manusia dapat diwariskan melalui autosom atau kromosom kelamin. 

a. Gangguan Mental 

Gangguan mental yang dapat diturunkan atau diwariskan antara lain debil, imbisil dan idiot. Sifat menurun ini dikendalikan oleh gen resesif yang tidak terpaut kelamin. Seseorang yang mengalami gangguan mental umumnya menunjukkan gejala kebodohan dan reaksi refleknya lamban.

Seorang anak yang mengalami gangguan mental berasal dari pasangan yang kedua orangtuanya memiliki kromosom heterozigot pembawa sifat dengan genotipe Aa (normal heterozigot). Gen A adalah gen normal dan gen a adalah gen gangguan mental. Bila suami istri masing-masing memiliki gen heterozigot (Aa), kemungkinan anaknya akan mengalami kelainan gangguan mental dengan genotipe aa.

 Gambar 4. Sindrom down. Gangguan mental diwariskan dari orang tua kepada anak melalui autosom. Penderita gangguan mental memiliki kelebihan pada jumlah autosom nomor 21 

b. Buta Warna 

Buta warna adalah cacat menurun yang ditentukan oleh gen resesif terpaut kelamin. Penyakit buta warna diakibatkan gen yang berada pada kromoson kelamin X. Seorang perempuan akan menderita buta warna jika kedua kromosom X mengandung gen buta warna (XcXc). Akan tetapi jika hanya salah satu kromosom X yang mengandung gen buta warna (XcX), maka perempuan tersebut akan menjadi pembawa (carrier) gen buta warna tanpa menjadi penderita.

Buta warna dibedakan menjadi buta warna parsial dan buta warna total. Penderita buta warna parsial tidak dapat membedakan warna tertentu. Orang yang buta warna mengalami gangguan salah satu tipe sel kerucut (sensor warna), untuk mendeteksi warna merah, hijau, atau biru. Gejala buta warna yang paling umum adalah buta warna hijau dan merah. Yaitu ketidakmampuan  untuk membedakan kedua warna tersebut. Penderita buta warna total tidak dapat membedakan semua jenis warna sehingga hanya tampak hitam dan putih saja. 

Gen yang melihat warna terdapat pada kromosom X, bila laki-laki satu alel resesif buta warna pada 
kromosom X maka ia akan buta warna. Berbeda dengan perempuan, bila memiliki satu alel yang resesif maka ia hanya sebagai pembawa sifat (carrier). Seorang perempuan akan buta warna bila ia memiliki kedua alel yang resesif pada kedua kromosom kelaminnya. 
Genotipe orang normal dan buta warna adalah sebagai berikut : 


Jadi jika seorang pria buta warna menikah dengan wanita normal, kemungkinan keturunannya adalah sebagai berikut.

Gambar 5. Diagram perkawinan pria buta warna menikah dengan wanita normal

Hasilnya adalah XCXc yaitu wanita normal tetapi karier (membawa sifat) buta warna dan XCY yaitu pria dengan penglihatan normal.

c. Hemofilia 

Hemofilia merupakan penyakit menurun yang ditentukan oleh gen resesif terpaut kelamin pada kromosom X. Hemofilia ialah penyakit keturunan pada manusia yang menyebabkan darah sukar membeku ketika terjadi luka. Hal ini disebabkan karena tidak adanya faktor pembeku darah.

Hemofilia diwariskan melalui kromosom X dengan gen penyebab hemofilia yang bersifat resesif. Gen hemofilia (h) bersifat resesif terhadap gen normal (H). Gen H dan gen h tersebut terpaut pada kromosom X, bukan kromosom Y. Gen H menunjukkan sifat normal dan gen h menyebabkan hemofilia. 

Bila sesorang laki-laki memiliki gen h penyebab hemofilia pada kromosom X, maka ia akan menderita hemofilia. Karena laki-laki hanya memiliki satu kromosom X yang diwarisi oleh ibunya, maka seorang laki-laki hemofilia dapat diturunkan dari seorang ibu yang carrier. 

Sebaliknya, perempuan yang memiliki satu gen penyebab hemofilia pada kromosom X-nya, hanya sebagai pembawa sifat. Perempuan menderita hemofilia bila kedua kromosom X-nya mengandung gen hemofilia. Akan tetapi perempuan dalam keadaan homozigot resesif (XhXh) bersifat letal, artinya menyebabkan kematian. Jadi, perempuan hemofilia telah mati sebelum lahir (pada saat masih dalam bentuk embrio). 

Kemungkinan genotipe orang normal dan hemofilia adalah sebagai berikut:

Jika seorang wanita normal karier menikah dengan pria normal, akan diperoleh keturunan sebagai berikut.

Gambar 6. Diagram perkawinan wanita normal karier menikah dengan pria normal

Fenotipe F1 adalah:
XHXH : wanita normal
XHXh : wanita karier hemofili
XHY  : pria normal
XhY  : pria hemofili

Dari diagram di atas, tampak bahwa fenotipe yang dihasilkan adalah 75% normal dan 25% hemofili. Yang berfenotipe normal (75%) terdiri dari satu orang wanita normal, satu
orang pria normal, dan satu orang wanita normal karier.

d. Albino

Albino merupakan kelainan yang disebabkan tidak adanya zat warna (pigmen) yang disebut zat melanin. Orang yang menderita kelainan ini pada umumnya akan mengalami fotofobia atau takut cahaya.

Anak yang Normal (Kiri) dan Albino (Kanan)

Pigmen melanin berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Tidak adanya pigmen kulit membuat penderita lebih rentan terserang kanker kulit dan kulit mudah melepuh akibat terpapar sinar matahari.

Gen penyebab kelainan ini bersifat resesif (gen a). Orang yang menderita kelainan ini memiliki genotip homozigot resesif (aa), sedangkan orang yang normal memiliki genotip homozigot dominan (AA) sedangkan yang menjadi carrier atau pembawa memiliki genotip heterozigot (Aa).


PEWARISAN SIFAT DALAM PEMULIAAN DAN KELANGSUNGAN MAKLUK HIDUP

Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini, teknologi banyak dimanfaatkan agar kehidupan sehari-hari menjadi lebih mudah dan nyaman. Ilmu pewarisan sifat atau dalam biologi dinamakan Genetika,  dimanfaatkan khususnya dalam usaha untuk mengembangbiakkan hewan atau tumbuhan yang memiliki sifat-sifat unggul.

Sifat unggul hewan atau tumbuhan bisa diperoleh dengan jalan persilangan diantara hewan atau tumbuhan yang ingin kita dapatkan bibit unggulnya. 
 Misalnya di bidang pertanian, para ilmuwan berhasil menyilangkan berbagai jenis padi sehingga akhirnya ditemukan bibit padi yang memiliki sifat unggul berdaya hasil tinggi, umur pendek, dan rasanya enak. Ditemukan pula bibit kelapa hibrida dan jagung hibrida yang berdaya hasil tinggi. Di bidang peternakan, melalui persilangan dapat ditemukan bibit hewan ternak seperti ayam, sapi, dan kuda. Di bidang kedokteran, dapat ditemukan cara untuk mencegah agar keturunan seseorang tidak memiliki penyakit atau cacat bawaan.

Prinsip pewarisan sifat (hereditas) yang menghasilkan individu baru dengan sifat sama atau lebih baik dari induknya diterapkan dalam pelaksanaannya oleh  :

Teknik reproduksi. Adapun tekhnologi reproduksi yang telah dikembangkan antara lain yaitu :

  1. Pembastaran (perkawinan silang), yaitu perkawinan silang antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu species. Pembastaran tidak efektif dilakukan pada tumbuhan yang masa produksinya lama (seperti durian dan mangga).
  2. Inseminasi buatan, yaitu dengan memasukkan sperma hewan jantan yang unggul ke dlam rahim hewan betina. Inseminasi buatan biasa dilakukan pada hewan ternak (seperti sapi, kerbau, kambing)
  3. Kultur Jaringan, adalah cara untuk menumbuhkan sel atau jarinagn tumbuhan / hewan didalam medium buatan di laboratorium. Teknik kultur jaringan tumbuhan dapat mengasilkan bibit tanaman baru dalam jumlah besar dan dalam waktu yang singkat dengan kualitas yang sama dengan induknya.
  4. Fertilisasi in vitro, yaitu proses pembuahan di luar tubuh induk. Sperma dan ovum dpertemukan dalam cawan petri yang berisi medium nutrien yang disesuaikan dengan kondisi tubuh. Sperma akan membuahi ovum dan terbentuklah zigot yang kemudian ditanam didalam rahim induknya.
  5. Rekayasa genetika adalah suatu teknik untuk mengubah gen makhluk hidup agar makhluk hidup tersebut memiliki sifat unggul. Dengan rekayasa genetika bisa juga untuk menghilangkan sifat jelek pada induk sehingga tidak diturunkan kepada keturunannya.

Penemuan bibit unggul : Bibit unggul adalah bibit yang mempunyai sifat sifat baik sesusai dengan kebutuhan manusia, dimana sifat sifat baik ini dapat dikumpulkan pada satu individu melalu perkawinan silang.

Ciri ciri pada tumbuhan:

  • Cepat menghasilkan buah
  • Tahan terhadap hama dan penyakit
  • Bijinya sedikit
  • Buahnya banyak
  • Buah besar dan enak
  • Tahan terhadap perubahan cuaca dan kondisi tanah yang berlainan

Ciri ciri pada hewan:

  • Menghasilkan telur lebih banyak dan besar
  • Menghasilkan daging atau susu yang banyak dan tahan terhadap penyakit

Latihan Soal : 

  1. Buat diagram perkawinan jika seorang pria normal homozigot (AA) menikah dengan wanita albino (aa). Berapa persen kemungkinan mempunyai anak yang menderita albino?
  2. Buatlah diagram perkawinan dari orang tua yang bergolongan darah AB dan 0. Berapa peluang memiliki anak bergolongan darah B? Mungkin pasangan suami istri yang bergolongan darah A mempunyai anak bergolongan darah 0 dan B?
  3. Madi bergolongan darah A heterozigot sedangkan Fika bergolongan darah B heterozigot. Madi dan Fika menikah dan memiliki anak perempuan dengan golongan darah O. Hal ini membuat mereka kebingungan dan menimbulkan pertengkaran. Jelaskan mengapa anak Madi dan Fika dapat bergolongan darah O?
  4. Buat diagram perkawinan jika seorang pria buta warna menikah dengan wanita normal tetapi karier buta warna!
  5. Tanaman melati kuntum besar dengan aroma tidak harum (Bbaa) disilangakan dengan melati kuntum kecil dengan beraroma harum (bbAa). Jika diperoleh keturunan 32 tanaman. Berapa  banyak tanaman melati yang berfenotipe kuntum besar dan beraroma harum?

Minggu, 27 September 2020

Persilangan (Genetika)

 

Persilangan Monohibrid, Intermediet, dan Dihibrid


Pewarisan sifat akan menyebabkan seorang anak biasanya mempunyai kemiripan dengan orangtuanya. Hal ini disebabkan adanya penurunan sifat dari induk (ordo) kepada keturunannya. Ilmu tentang pewarisan sifat survei dalam cabang ilmu biologi yang disebut genetika. Istilah dalam biologi untuk pewarisan sifat adalah hereditas.

Gen dan kromosom adalah tidak bertanggung jawab atas pewarisan sifat dari induk ke keturunannya. Kromosom adalah materi genetis berbentuk benang-benang halus yang biasa disebut dengan kromatin. Kromatin inilah yang membawa informasi genetis kepada keturunannya. Sedangkan gen adalah bahan kimia yang terdapat pada kromosom. Fungsi dari gen adalah mempengaruhi sifat atau setiap makhluk hidup.

Gregor John Mendel adalah tokoh yang pertama kali memperkenalkan ilmu tentang pewarisan sifat. Berkat penemuannya ini, Mendel diberi sebutan sebagai Bapak Genetika. Percobaan yang dilakukan oleh Gregor Johann Mendel menggunakan kacang ercis. Kacang yang dipilih sebagai objek percobaan karena mudah dikembangbiakkan dan tidak boleh ada jenis keturunan yang cukup beragam, dan mempunyai daur hidup yang pendek.

Persilangan pada pewarisan sifat yang dilakukan oleh Gregor John Mendel menggunakan kacang ercis (Pisum sativum) . Sifat yang diamati ada 7 (tujuh) yaitu bentuk biji, kotiledon biji, warna bunga, bentuk kulit, warna kulit, tempat batang, dan ukuran batang. Sifat yang diamati tersebut dapat dilihat secara lebih detail pada gambar di bawah.

Jenis Persilangan

Ada dua hukum yang berkaitan dengan ilmu pewarisan sifat yang disampikan oleh Gregor Johann Mendel, yaitu Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II. Bunyi kedua hukum mendel tersebut adalah sebagai berikut

Hukum Mendel I / Hukum Pemisahan (Segregation):  pada pemesanan gamet (sel kelamin), kedua gen induk (parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari induknya.

Hukum Mendel II / Hukum Berpasangan Secara Bebas (Independent Assortment): syarat individu yang mempunyai dua pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya yang bersifat bebas, tidak tergantung pada pasangan yang lain.

Berdasarkan kedua hukum tentang pewarisan sifat di atas, semua kemungkinan sifat dari suatu individu dapat diperkirakan.

Sebelum masuk pada proses persilangan, kita akan ulas istilah yang sering disebut pada pembahasan pewarisan sifat yang termasuk tiga jenis persilangan (Monohibrid, Intermediet, Dihibrid). Istilah yang penting pada pewarisan sifat yang akan dibahas di bawah.

Istilah Penting pada Pewarisan Sifat

Dalam belajar pewarisan sifat, terdapat istilah-istilah penting yang disebut dalam pembahasan. Contoh istilah yang sering digunakan adalah dominan, resesif, hibrid, dan lain sebagainya. Daftar istilah pada pewarisan sifat secara lengkapnya dapat mempelajari di bawah.

Istilah-istilah pada Pewarisan Sifat

  1. Dominan: sifat induk yang menutupi sifat yang lain
  2. Resesif: sifat yang tidak muncul atau sifat oleh sifat dominan
  3. Hibrid: hasil persilangan antara dua individu yang berbeda sifat
  4. Parental (P): induk yang akan dilakukan proses persilangan
  5. Filial (P): keturunan / individu hasil persilangan
  6. Antara: sifat campuran antara kedua induk yang muncul pada keturunan
  7. Genotipe: susunan gen yang menentukan sifat-sifat pada individu (dituliskan dalam simbol huruf berpasangan).
    Contoh: BB untuk besar dan bb untuk kecil
  8. Fenotipe sifat yang tampak dari luar.
    Contoh: warna merah, rambut lurus
  9. Homozigot: pasangan gen dengan alel yang sama (misal: dominan → MM atau resesif → mm)
  10. Heterozigot: pasangan gen dengan alel tidak sama (Aa, Bb, Kk, dll)

Selanjutnya, ulasan materi akan dibahas adalah jenis persilangan yang termasuk persilangan monohibrid, persilangan perantara, dan persilangan dihibrid. Untuk pembahasan pertama adalah persilangan monohibrid, simak pembahasannya di bawah.

Persilangan Monohibrid

Sifat persilangan monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda, sifat yang kuat disebut sifat dominan dan sifat menutupi, dan sifat yang lemah disebut sifat resesif. Maksudnya adalah pada persilangan monohibrid ini hanya memperhatikan satu sifat saja seperti warna bunga (merah, putih, dll), atau bentuk buah (lonjong, bulat dan sebagainya).

Proses persilangan monohibrid akan diberikan melalui sebuah contoh persilangan mawar merah dominan dan mawar putih resesif. Selengkapnya, teladan proses persilangan di bawah.

Contoh: persilangan pada Mawar Merah dominan (MM) dan Mawar Putih resesif (mm)

Persilangan Monohibrid

Hasil yang kita dapat di atas dapat diambil dua, yaitu rasio genotipe dan rasio fenotipe.

Rasio Genotipe

Rasio genotipe menunjukkan sifat yang tidak tampak, individu dengan gen dominan dan membawa sifat dihitung berbeda. Jadi, rasio genotip keturunan yang terbentuk (F_ {2})sesuai hasil persilangan di atas adalah

\ [MM: Mm: mm = 1: 2: 1 \]

Rasio Fenotipe

Rasio genotipe menujukkan sifat yang nampak, individu dengan gen dominan dan membawa sifat dihitung satu dengan gen dominan yang bukan pembawa sifat. So, rasio keturunan yang terbentuk (F_ {2})sesuai hasil persilagan di atas adalah

  \ [Merah: Putih = 3: 1 \]

Selanjutnya, kita akan masuk mengulas persilangan Intermediete.

Persilangan Intermediete

Persilangan intermediet termasuk persilangan monohibrid. Hal ini terjadi karena proses persilangan intermediete sama dengan proses persilangan monohibrid yang telah bahas pada pembahasan sebelumnya. Perbedaannya terletak pada hasil akhirnya. Pada persilangan monohibrid, tidak ada fenotipe yang terlihat berbeda dengan induknya. Sedangkan pada persilangan intermediete, terdapat fenotipe yang terlihat berbeda dengan induknya.

Misalnya, pada persilangan bunga Mawar Merah (MM) dengan Mawar Putih (mm). Hasil persilangan monohibrid hanya akan menghasilkan bunga mawar merah dan marah putih. Sedangkan pada persilangan intermediete, hasilnya dapat berupa bunga mawar merah, mawar merah muda, dan merah putih. Kesimpulannya, bila gen M bertemu dengan keturunan dengan warna gabungan yaitu merah muda.

Secara singkat, perbatasan persilangan antara akan diberikan di bawah.

Kata Persilangan Intermediete:

  1. Termasuk persilangan monohibrid
  2. Bersifat intermediet (sifat yang sama kuat)
  3. Tidak ada sifat dominan atau sifat resesif

Untuk menambah pemahaman sobat idschool tentang persilangan perantara, akan diberikan contoh proses persilangan perantara. Selanjutnya, laporan persilangan antara antara bunga miriabilis jalapa merah dan miriabilis jalapa putih di bawah.

Contoh Persilangan Antara Bunga Miriabilis Jalapa Merah dan Miriabilis Jalapa Putih

Perilangan perantara

Rasio Genotipe

Rasio genotipe menunjukkan pewarisan sifat yang tidak tampak, individu dengan gen dominan dan membawa sifat dihitung berbeda. Jadi, rasio genotip keturunan yang terbentuk (F_ {2})sesuai hasil persilangan di atas adalah

  \ [MM: Mm: mm = 1: 2: 1 \]

Rasio Fenotipe

Rasio genotipe menunjukkan sifat yang nampak, individu dengan gen dominan dan membawa sifat dihitung satu dengan gen dominan yang bukan pembawa sifat. So, rasio keturunan yang terbentuk (F_ {2})sesuai hasil persilangan di atas adalah

  \ [Merah: Merah Muda: Putih = 1: 2: 1 \]

Pembahasan selanjutnya adalah persilangan dihibrid. Simak ulasan materinya di bawah.

Persilangan Dihibrid

Jika persilangan monohibrid dan intermediet menyilangkan satu sifat berbeda maka persilangan dihibrid dilakukan pada dua sifat berbeda. Misalnya yang terjadi dalam warna buah dan bentuk buah, warna buah, bentuk buah dan rasa buah. Dalam persilangan dihibrid yang ada adalah hukum II mendel karena pada saaat Pemesanan F 2 , gen yang ada didalam gamet yang mengalami pemisahan kemudian akan bergabung secara bebas.

Contoh persilangan dihibrid antara kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning homozigot, disimbolkan BBKK, dengan kacang ercis berbiji keriput berwarna hijau homozigot, disimbolkan bbkk. Semua keturunan (F_ {1})kacang ercis dengan dua sifat beda tersebut adalah kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning, BbKk.

Apabila kacang ercis pada keturunan F_ {1}disilangkan dengan sesamanya maka kacang ercis ini akan membentuk empat macam gamet baik jantan maupun betina. Kombinasi empat gamet yang dihasilkan adalah BK, Bk, bK, dan bk. Selanjutnya, kita akan mengulas proses persilangan dihibrid, yang memiliki kombinasi empat gamet BK, Bk, bK, dan bk.

Perhatikan pernyataan karakteristrik persilangan dihibrid yang akan diberikan di bawah.

Karakteristik Persilangan Dihibrid

  1. Persilangan dengan dua sifat beda.
  2. Sifat yang kuat disebut sifat dominan.
  3. Sifat yang lemah disebut sifat resesif.

Pada contoh pewarisan sifat yang akan diberikan di bawah, kalian dapat melihat persilangan dihibrid antara kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning (dominan) dengan kacang ercis berbiji kisut berwarna hijau (resesif). Simak prosesnya pada cara berikut :

Contoh Persilangan Dihibrid

Persilangan antara kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning (dominan) dengan kacang ercis berbiji kisut berwarna hijau (resesif).

persilangan dihibrid

Hasil yang diperoleh pada hasil akhir persilangan di atas adalah bulat kuning sebanyak 9, bulat hijau sebanyak 3, kisut kuning ada 3, dan kisut hijau sebanyak 1.

Kesimpulannya, rasio fenotipe F_{2} adalah

  \[ 9 : 3 : 3 : 1 \]

Bagian akhir dari ulasan ini, akan diberikan contoh soal dan pembahasan persilangan pada pewarisan sifat

Contoh Soal dan Pembahasan

Kelinci berbulu kasar tebal (hhTT) disilangkan dengan kelinci berbulu halus tipis (HHtt) menghasilkan F1 kelinci berbulu halus tebal. Bila F1 disilangkan sesamanya, keturunan yang dapat digunakan untuk bibt unggul (kelinci berbulu halus tebal) memiliki genotipe ….
A.     HHTT
B.     HHTt
C.     HhTT
D.     HhTt

Pembahasan:
Hasil perbandingan fenotip F2:
9 = H_T_ \rightarrow Halus Tebal
3 = H_tt \rightarrow Halus Tipis
3 = hhT_ \rightarrow Kasar Tebal
1 = hhtt \rightarrow Kasar Tipis

Bibit unggul dapat diperoleh dari kedua induk homozigot dominan. Jadi, keturunan F2 yang dapat digunakan untuk bibit unggul adalah kelinci berbulu halus dengan genotipe homozigot dominan HHTT.

Jawaban: A

Beberapa Rumus untuk Memprediksi Mengenai Keturunan

Dari berbagai contoh persilangan di atas dapat disusun rumus-rumus untuk memprediksi beberapa hal yang ada hubungannya dengan keturunan, seperti banyaknya macam gamet yang dibentuk oleh suatu individu, jumlah kombinasi F2, banyaknya macam genotipe F2, dan banyaknya macam fenotipe F2. Perhatikan Tabel 5.2 berikut.

tabel rumus persilangan

Latihan soal :

  1. Persilangan antara tanaman bunga warna merah (MM) dengan tanaman bunga warna putih (mm) menghasilkan F1 tanaman bunga warna merah muda. Apabila F1 disilangkan dengan sesamanya, Berapa perbandingan  fenotip F2 yang diperoleh?

  2. Disilangkan padi berbulir bulat  dengan padi berbulir kisut. Sifat bulat dominan terhadap kisut. Keturunan pertama dari pembastaran tersebut dihasilkan 100% padi bulir bulat. Berapakah prosentase keturunan dengan padi berbulir bulat, apabila keturunan pertama disilangkan dengan sesamanya? 

  3. Sifat keriting ditentukan oleh gen K dan bersifat dominan terhadap sifat rambut lurus yang ditentukan oleh gen k. Berapa persenkah munculnya individu berambut keriting bila terjadi perkawinan antara KK >< kk?

  4. Persilangan sesama F1 menghasilkan F2 dengan perbandingan genotip MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1. Gen M dominan terhadap gen m. Berapakah peluang mendapatkan individu homozigot resesif?   

  5. Gen kucing dengan telinga melipat dominan terhadap gen telinga normal. Dua kucing yang memiliki gen heterozigot dikawinkan dan menghasilkan 120 anak kucing dalam waktu dua tahun. Bagaimanakah perbandingan telinga melipat terhadap telinga normal pada persilangan tersebut?

  6. Pada kelinci, bulu hitam (HH) dominan terhadap bulu putih (hh). Bulu kasar (RR) dominan terhadap bulu haluus (rr). Seekor kelinci bulu hitam kasar dikawinkan dengan kelinci bulu putih halus. Semua keturunan pertamanya (F1) berbulu hitam kasar. Jika keturunan pertama dikawinkan sesamanya, berapakah perbandingan fenotip kelinci bulu hitam kasar : hitam halus : putih kasar : putih halus yang dihasilkan pada F2?

  7. Persilangan antara tumbuhan berbiji bulat kuning (BBKK) dan berbiji lonjong putih (bbkk) menghasilkan biji bulat kuning seluruhnya. Apabila hasil keturunan pertama dipersilangkan sesamanya, berapa bagiankah tumbuhan berbiji bulat kuning heterozigot yang dihasilkan pada F2-nya? 

  8. Disilangkan tanaman mangga buah besar rasa manis (BBMm) dengan tanaman mangga buah besar rasa masam (Bbmm). Berapakah persentase tanaman mangga yang berfenotif buah besar rasa masam pada persilangan tersebut?

  9. Gandum bulir bulat berbatang tinggi (BBTT) disilangkan dengan gandum bulir panjang berbatang pendek (bbtt). Apabila gen bulir bulat dan batang tinggi memiliki sifat dominan, maka jika tanaman F1 disilangkan dengan sesamanya, Berapakah prosentase tanaman F2 yang memiliki sifat bulir bulat berbatang pendek?

  10. Persilangan antara tanaman mangga berdaging tebal – rasa asam (TTmm) dengan mangga berdaging tipis – rasa manis (ttMM) akan menghasilkan tanaman mangga berdaging tebal – rasa manis heterozigot. Jika tanaman Fdisilangkan dengan sesamanya, Berapa prosentase tanaman yang bergenotip berdaging tebal – rasa manis homozigot ?

LISTRIK STATIS

KOMPETENSI DASAR : 3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan  gejalanya   dalam   kehidupan   sehari - hari  4.4 Menyajikan hasil pengamatan...