Fertilisasi dan Perkembangan Embrio dalam rahim
Video Fertilisasi dan Perkembangan Embrio Dalam Rahim
(Uterus) : Klik disini
FERTILISASI
Fertilisasi merupakan proses pembuahan sel telur (ovum) oleh sperma. Pada manusia,
sperma dihasilkan di testis pria dan ovum dihasilkan pada ovarium
wanita. Pembuahan akan didahului oleh ovulasi, yaitu lepasnya
sel telur yang telah masak dari ovarium.
Gambar 1.
Pengertian, Proses Fertilisasi, dan Perkembangan Embrio pada Manusia
Usia sel telur di dalam tuba falopi hanya 24 jam saja, sehingga apabila
tidak ada sperma yang membuahinya, maka sel telur akan mati dan kehamilan tidak
terjadi.
Jika tidak ada sperma yang membuahi sel telur, maka sel telur akan
berpindah ke rahim dan hancur.
Lapisan dinding rahim yang menebal akan mulai mengalami proses peluruhan
bersama dengan hancurnya sel telur tersebut sehingga terjadilah menstruasi.
Di dalam sekali ejakulasi (keluarnya sperma dari kelamin pria), terdapat
berjuta-juta sperma yang saling berlomba untuk membuahi ovum. Pada saat
ejakulasi akan dikeluarkan 40 sampai 150 juta sel sperma yang siap membuahi.
Sel sperma akan bergerak dengan bantuan bagian ekornya. Pergerakan tersebut
dapat mencapai 12 cm per jam di sepanjang tuba fallopi (saluran oviduk).
Pergerakan sperma dibantu juga oleh pergerakan dinding rahim dan dinding
tuba falopi.
Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer agar spermatozoa
dapat berenang dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur untuk menemui dan
membuahi sel telur.
Dari berjuta sperma yang dikeluarkan tersebut, normalnya hanya ada satu
sperma berhasil bertahan hidup selama kurang lebih satu minggu hingga berhasil
mencapai ovum.
Setelah satu sperma tersebut berhasil membuahi ovum, maka akan terbentuk
selaput pelindung untuk menghalangi masuknya sperma lain yang akan melakukan
pembuahan.
Gambar 2. Organ Sistem Reproduksi Wanita
Proses Fertilisasi
Peristiwa fertilisasi terjadi di dalam tuba falopi
(oviduk) di tubuh wanita. Sel telur yang telah dibuahi selanjutnya akan
membentuk zigot.
Zigot selanjutnya menuju ke rahim dan akan mengalami pembelahan
berulang-ulang serta tumbuh untuk membangun jaringan tubuh manusia.
Gambar 3. Skema Fertilisasi
Perkembangan Embiro dalam Rahim (Uterus)
Masa embrio atau kehamilan manusia sekitar 9 bulan 10 hari. Di dalam rahim,
embrio akan mendapatkan makanan dari tubuh induk melalui plasenta (ari-ari).
Embiro di dalam rahim dilindungi oleh beberapa selaput pembungkus sebagai
berikut.
1. Amnion
Amnion adalah selaput yang membatasi ruangan tempat berkembangnya embrio.
Dinding amnion mengeluarkan getah berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga
embrio agar tetap basah dan menahan guncangan.
2. Korion
Korion merupakan suatu selaput yang berada di sebelah luar amnion. Korion
akan tumbuh membentuk jonjot pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran
darah induknya melalui plasenta.
3. Sakus vitelinus
(kantung kuning telur)
Kantung ini terletak di antara amnion dan plasenta. Sakus vitelinus
merupakan pemunculan sel-sel dan pembuluh darah yang pertama.
4. Alantois
Alantois terletak di dalam tali pusat dan berfungsi untuk respirasi,
saluran makanan, dan respirasi.
Perkembangan embrio dimulai dari pembelahan zigot, stadium morula
(morulasi), stadium blastula (blastulasi), stadium gastrula (gastrulasi),
dan stadium organogenesis.
1. Zigot
Zigot adalah tahap embrionik yang dimulai setelah terjadi peleburan antara
sperma dan sel telur.
2. Morula
Pada fase morula, zigot mengalami pembelahan berkali-kali. Pembelahan zigot yang terjadi secara mitosis hanya
menambah jumlah sel tanpa diikuti pertambahan massa sel. Pembelahan zigot dimulai dari satu menjadi dua,
dua menjadi empat, dan seterusnya. Pada saat pembelahan sel
terjadi pembelahan yang tidak bersamaan. Embrio yang terdiri dari 16-64 sel
inilah yang disebut morula.
Gambar 4. Tahapan
pembelahan sel menjadi morula.
3. Blastula
Pada fase blastula terjadi pembagian
sitoplasma ke dalam dua kutub yang dibentuk pada fase morula. Pada fase ini
kutub fungsional dan kutub vegetatif telah selesai dibentuk. Hal ini
ditandai dengan dibentuknya rongga di antara kedua kutub yang berisi cairan dan
disebut blastosol / blastocoel (Gambar 2). Embrio yang
memiliki blastosol disebut blastula. Proses pembentukan blastosol
disebut blastulasi.
Gambar 5. Terbentuknya rongga
bastosol.
4. Gastrulla
Embrio mengalami proses diferensiasi
dengan mulai menghilangkan blastosol. Sel-sel pada kutub fungsional akan
membelah dengan cepat. Akibatnya, sel-sel pada kutub vegetatif membentuk
lekukan ke arah dalam (invaginasi). Invaginasi akan membentuk dua
formasi, yaitu lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm).
Bagian tengah gastrula disebut dengan arkenteron. Bagian luar yang
terbuka pada gas menuju arkenteron disebut dengan blastofor. Pada
fase ini akan terjadi lanjutan diferensiasi sebagian endoderm menjadi
bagian mesoderm. Pada akhir dan gastrula telah terbentuk bagian
endoderm, mesoderm, ektoderm
Gambar 6. Tahapan invaginasi hingga terbentuk endoderm, mesoderm, dan ektoderm.
5. Organogenesis
Tahapan selanjutnya, jaringan embrional akan mulai mengalami perubahan
bentuk dan terdeiferensiasi membentuk organ berdasarkan lapisannya.
·
Lapisan luar (ektoderm) yang akan mengalami diferensiasi menjadi rangka,
saraf, alat indera.
·
Lapisan tengah (mesoderm) yang kemudian mengalami diferensiasi menjadi
rangka, otot, alat-alat peredaran darah, ekskresi dan organ reproduksi.
·
Lapisan dalam (endoderm) yang akan mengalami hal serupa menjadi alat-alat
pencernaan dan alat pernapasan.
Masa embrio (lamanya dalam kandungan) pada manusia adalah sekitar 40
minggu, dengan urutan sebagai berikut.
Gambar 7. Perkembangan
janin dalam rahim
- Janin umur 4 minggu : organ penting seperti
jantung sudah sudah terbentuk, mulai tampak tumbuh telinga dan mata.
- Janin umur 8 minggu : mirip bayi dengan ukuran
kepala yang relatif lebih besar, hidung, mata, telinga, tangan, dan kaki
mulai nampak jelas bentuknya.
- Janin umur 10 minggu panjang 6 cm terlihat
seperti bayi. Ukuran kepala lebih besar jika dibandingkan dengan ukuran
badannya. Selain itu, perkembangan mata, telinga, jari tangan dan kaki
sudah makin sempurna.
- Janin umur 7 bulan : perkembangan embrio telah
sempurna.
- Janin umur 32 minggu : panjang janin telah
mencapai 40 cm.
- Janin umur 40 minggu : janin siap dilahirkan (9
bulan 10 hari).
Lembar Kerja Peserta Didik : Klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar